semakin beranjak pergi, dalam diam aku berkata-kata, lirih. mungkin hanya aku sendiri yang mendengarnya, kemudian ada seberkas luka yang begitu menyentuhku. seribu kenangan yang pernah ada, menyergap lalu melukai,perih. namun, aku pikir itu hanya sebatas keping kenangan, yang mungkin sia-sia untuk kita kenang,
mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar