Kamis, 30 Oktober 2014

Kepada Engkau– yang telah di pilihkan Tuhan untuk mendampingi aku

Kepada Engkau – yang telah di pilihkan Tuhan untuk mendampingiku

Suatu saat aku ingin menjadi sosok wanita yang kau percayai untuk menyayangimu dan orang-orang yang kau cintai.
Suatu saat aku ingin menjadi sosok wanita yang paling ingin kau lindungi setelah ibumu, dilindungi dari air mata, dari kesedihan, dari kegelisahan, dan dari rasa takut kehilanganmu.
Suatu saat aku ingin menjadi sosok wanita yang pertama kau cari saat kau butuh senyuman untuk meluruhkan kesedihan, yang pertama kau cari saat kau ingin berbincang-bincang tentang banyak hal-hal di kepala dan di hatimu, yang pertama kau cari saat kau lelah, saat kau rindu, saat kau membutuhkan teman.
Suatu saat aku ingin menjadi sosok wanita yang pertama kau ingat setelah ibumu di setiap waktumu, meski saat itu mungkin aku sudah tidak di sisimu, meski saat itu mungkin aku sudah tak bisa kau sentuh dan kau ajak berbincang tentang banyak hal, meski saat itu aku mati dan hanya meninggalkan kenangan.
Suatu saat aku ingin menjadi sosok wanita yang kau genggam lengannya menuju Surga bersama-sama.
Ya, memang kurang ajar sekali wanita ini, begitu banyak inginnya tentangmu, namun ia tak bisa menjanjikan apa-apa. Selain, selalu mencintaimu dalam doa-doanya.

repost dari blog ita, dengan sedikit merubah judul.
terimakasih mba ita, semoga catatanmu dapat menginspirasi banyak orang di luar sana.
suatu saat pasti dapat kau temui seseorang yang di pilihkan Tuhan untukmu, di waktu yang tepat.
amieen..

Senin, 13 Oktober 2014

13.10.13

Maha Besar Alloh dengan segala KuasaNya, yang telah menjaga dan melembutkan hati kami..

sudah 365 hari kami ( aku dan bodoh ) terikat janji untuk saling setia, di hadapan keluarga, malaikat dan juga Tuhan kami. hari yang begitu membahagiakan bagi kedua orang tuaku, aku bisa melihat beliau tersedu melihat anak perempuan satu-satunya ini mengikat janji suci dengan lelaki yang sudah lama mereka kenal. dan pasti kebahagiaan untuk kami berdua. semoga masih banyak hari kedepan yang bisa kami lalui dengan tawa dan canda yang lebih bermakna, semoga selalu saling menguatkan ketika diantara kami ada yang tak mampu berdiri tegak, semoga selalu di berkahi rezki yang barokah, dan semoga selalu dihadirkan cinta di antara kami, cinta yang membuat kami selalu dalam pelukan kasih sayang. terimakasih suamiku, terimakasih orangtua kami, terimakasih para sahabat dan teman yang selalu mengerti keadaan kami, terimakasih sepenuh langit untukMu penguasa tujuh kerajaan langit dan bumi. tanpa Mu kami takan pernah sejauh ini melangkah.

with love,
bodoh ^.^

Rabu, 08 Oktober 2014

aku seperti kehilangan rasa percaya diri di depanmu,
seperti orang paling bodoh,
dan seperti orang yang tak berguna..

#senyummasam#

maka tersenyumlah

remuk redam,
aku belumlah menjadi siapa-siapa yag bisa membuatmu bahagia,
bahkan membuatmu nyaman saja aku belum mengerti yang bagaimana seharusnya,
aku bahkan terlalu banyak berkata-kata yang mungkin kau enggan untuk mendengarnya,
sampai suatu kali aku harus mengulangi perkataanku lagi karna kau bahkan tak ingat aku pernah mengatakannya,
aku terlalu memaksamu menjadi seseorang yang lain,
yang bahkan aku sendiri pun enggan untuk di paksa menjadi diriku yang lain,
hiiiihiiii, ternyata kita tak sekuat yang aku rasakan..
dan bodohnya aku baru menyadari sekarang.
aduuh, kok seperti ini rasanya ya..
yaah aku terlalu banyak berkata-kata rupanya,
aku baru menyadarinya..
terimakasih sudah mengingatkan,
semoga kau tak pernah lelah untuk menjadi pengingat yang baik dikala aku terlalu sering lupa..
dan semoga Alloh senantiasa melembutkan hati dan pikiranmu,
menguatkan di setiap harimu..


Sabtu, 04 Oktober 2014

pain is no gain

apa yang lebih menyakitkan dari melihat bayangna orang lain di kedua mata pasanganmu?
yaa, mendengar orang yang kita sayangi, orang yang hampir 365 hari ada di samping kita, orang yang dengannya kita berbagi suka dan duka ternyata tak merasa bahagia dengan pernikahan ini sampai merasa frustasi dengan keadaan. ya Alloh, tepat sekali tamparanmu kali ini. guntur macam apa yang Kau pedengarkan di malam yang gelap ini? bukan hanya hati yang hancur tubuh ini pun serasa melemas seketika..
wajar saja, ketika kau pun mampu merelakan aku untuk pergi. mungkin memang kau sudah begitu jenuhnya dengan ini semua, sayangnya aku yang tak pernah mengerti. sampai kapan aku harus hidup dengan orang yang bahkan tak bahagia menjalani hari-hari ini?

maaf untuk ketidakbahagiaan ini..