Senin, 17 Desember 2012

#edisimengingat

*sebelum ku mulai cerita ini, ijinkan aku berterimakasih sepenuh langit untuk Mu ya Allah, Tuhan penguasa alam, Penguasa hatiku*

detik waktu kian berlalu,meninggalkan bulir-bulir luka. untukmu tentunya, untuku dan dia juga. maaf beribu maaf untukmu pemilik hatiku, tak ada yang lebih pantas aku katakan selain kata maaf.
aku berterimakasih pada hujan, pada butir-butir air yang mengucur dari angkasa. hujan membenamkan lukaku, menyamarkan tangisku,juga ketakutanku akan amarahmu. 
malam itu adalah kiamat bagiku, bagi kedustaanku pun kemunafikanku akhir-akhir ini. malam itu semua begitu menakjubkan, caramu membukakan mata ini, caramu menyadarkan aku. begitu sempurna.
Tuhan mengirimkan seorang malaikat untuk menyelamatkan hidupku, dan malaikat itu kamu - bodoh
dan malam kian melarut, seiring tangisku yg terlupa oleh rasa kantuku. kau datang terlalu pagi, menelusup kerelung-relung hati. semua begitu sesuai skenarioNya, sampai pada titik temu yang aku rasa masih juga semu, bagiku. aku menepi, dalam lelah aku mengharap kau kembali.

#break dlu deh, aku capeee x_x
#to be continue..

1 komentar:

  1. selalu ada yang bernyanyi dan berelegi di balik awaan hitam,
    semoga ada yang menerangi sisi gelap ini
    menanti seperti pelangi, setia menunggu hujan reda

    aku selalu suka sehabis hujan di bulan desember

    sampai nanti ketika hujan tak lagi meneteskan duka
    meretas luka..sampai hujan memulihkan luka

    #Efek Rumah Kaca (Desember)

    BalasHapus